P07 TERSTRUKTUR

 

TUGAS
KEWIRAUSAHAAN




 

Rencana Operasional dan Prosedur Pengendalian Mutu Usaha

RANDHY FEBRYAN (41523110047)

MUHAMAD RACHEL RAFLIOLA (41523010069)

MUHAMMAD FAHRI (41523010184)

 

ATEP AFIA HIDAYAT, IR. MP

 

UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2025

 

 

LINK WORD: https://docs.google.com/document/d/1oRNGoOmt5eSG-YJsGW2QceY-YDZt1LkX/edit?usp=sharing&ouid=108928695362311544848&rtpof=true&sd=true

 

 

Rencana Operasional Dan Pengendalian Mutu Usaha

RENCANA OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU USAHA

A. Pendahuluan

Usaha produksi yang dipilih dalam dokumen ini adalah usaha makanan ringan keripik pisang dengan merek hipotetis “CrispyBanana”. Usaha ini dipilih karena memiliki proses produksi yang relatif sederhana, bahan baku mudah diperoleh, serta peluang pasar yang luas. Dokumen ini disusun untuk merancang sistem operasional usaha secara realistis serta prosedur pengendalian mutu yang efektif berbasis prinsip manajemen produksi dan standar kualitas.

B. Deskripsi Produk dan Proses Produksi

1. Deskripsi Produk

Produk yang dihasilkan adalah keripik pisang renyah dengan beberapa varian rasa (original, manis, dan balado). Produk dikemas dalam kemasan plastik food grade berukuran 100 gram.

2. Proses Produksi

Tahapan proses produksi keripik pisang meliputi:

  1. Penerimaan dan sortasi bahan baku pisang
  2. Pengupasan dan pencucian
  3. Pengirisan pisang
  4. Penggorengan
  5. Penirisan minyak
  6. Pemberian bumbu
  7. Pendinginan
  8. Pengemasan dan pelabelan

C. Perencanaan Kapasitas dan Jadwal Produksi

1. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi direncanakan sebesar 50 kg pisang per hari yang menghasilkan sekitar 35 kg keripik pisang atau ± 350 kemasan.

2. Jadwal Produksi Harian

Waktu

Kegiatan

08.00 – 09.00

Persiapan bahan dan alat

09.00 – 11.00

Pengupasan & pengirisan

11.00 – 13.00

Penggorengan

13.00 – 14.00

Penirisan & pendinginan

14.00 – 15.30

Pemberian bumbu & pengemasan

15.30 – 16.00

QC dan penyimpanan

 

D. Alokasi Sumber Daya

1. Tenaga Kerja

  • 1 orang kepala produksi
  • 2 orang operator produksi
  • 1 orang quality control (QC)

2. Bahan Baku

  • Pisang kepok
  • Minyak goreng
  • Bumbu perasa
  • Kemasan plastik dan label

3. Peralatan Produksi

  • Mesin pengiris
  • Wajan penggorengan besar
  • Kompor gas
  • Spinner peniris minyak
  • Timbangan digital
  • Sealer kemasan

E. Layout Fasilitas dan Alur Kerja

Layout fasilitas dibagi menjadi beberapa area utama:

  1. Area penerimaan bahan baku
  2. Area produksi (pengupasan, pengirisan, penggorengan)
  3. Area penirisan dan pendinginan
  4. Area pengemasan
  5. Area penyimpanan produk jadi

Alur kerja disusun satu arah untuk menghindari kontaminasi silang dan meningkatkan efisiensi produksi.

F. Estimasi Biaya Operasional dan Waktu Siklus Produksi

1. Estimasi Biaya Operasional Harian

Komponen

Biaya (Rp)

Bahan baku

750.000

Tenaga kerja

400.000

Gas & listrik

150.000

Kemasan

250.000

Total

1.550.000

 

2. Waktu Siklus Produksi

Total waktu siklus produksi rata-rata adalah 7–8 jam per hari untuk satu batch produksi.

G. Prosedur Pengendalian Mutu (Quality Control)

1. Standar Kualitas Produk

  • Visual: warna kuning keemasan, tidak gosong
  • Fungsional: tekstur renyah
  • Keamanan: bebas kotoran, minyak tidak tengik, kemasan higienis

2. Tahapan Inspeksi dan Metode Pengujian

Tahap

Metode QC

Bahan baku

Pemeriksaan visual & bau

Proses goreng

Kontrol suhu & waktu

Produk jadi

Sampling uji rasa & visual

 

3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Cacat

Setiap temuan cacat dicatat dalam Form Inspeksi Mutu yang memuat tanggal, jenis cacat, jumlah, dan tindakan yang diambil.

4. Tindakan Korektif dan Preventif

  • Korektif: produk cacat dipisahkan dan tidak dijual
  • Preventif: perawatan rutin peralatan dan evaluasi SOP

5. Peran Tim QC dan Pelatihan Karyawan

Tim QC bertanggung jawab melakukan inspeksi rutin dan memberikan pelatihan kebersihan, keselamatan kerja, serta standar mutu kepada seluruh karyawan secara berkala.

 

H. Pendekatan Manajemen Mutu

Usaha ini menerapkan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Act):

  • Plan: perencanaan standar produksi dan mutu
  • Do: pelaksanaan produksi sesuai SOP
  • Check: inspeksi mutu dan evaluasi hasil
  • Act: perbaikan berkelanjutan

Selain itu, prinsip Kaizen diterapkan melalui perbaikan kecil dan berkelanjutan dalam proses produksi.

I. Visualisasi Pendukung

  1. Diagram alur proses produksi
  2. Tabel jadwal produksi
  3. Formulir inspeksi mutu
  4. Sketsa sederhana layout fasilitas

J. Penutup

Rencana operasional dan prosedur pengendalian mutu ini disusun untuk memastikan usaha keripik pisang “CrispyBanana” dapat berjalan secara efisien, konsisten, dan menghasilkan produk berkualitas. Dengan penerapan prinsip manajemen produksi dan mutu, usaha ini diharapkan mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

P01 Tugas Terstruktur AE36

P02 Tugas Terstruktur