P07 MANDIRI

 

TUGAS
KEWIRAUSAHAAN




 

OBSERVASI PROSES PRODUKSI & ANALISIS KELEBIHAN SERTA KEKURANGANNYA

DISUSUN OLEH RANDHY FEBRYAN (41523110047)

 

Atep Afia Hidayat, Ir. MP

 

UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2025


 

LINK WORD : https://docs.google.com/document/d/1NzTbej0XuH2ZrQGCPNKwd00cZ2stL_PSEBlgfxUqNJA/edit?usp=sharing

 

 

 

LAPORAN OBSERVASI PROSES PRODUKSI

Studi Kasus: Bengkel Motor Maju Jaya Motor

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bengkel motor merupakan salah satu bentuk usaha jasa yang memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Proses produksi pada bengkel motor berupa layanan perawatan dan perbaikan kendaraan yang memerlukan pengelolaan sumber daya secara efektif. Meskipun berskala kecil, bengkel motor tetap membutuhkan sistem kerja yang terstruktur agar pelayanan dapat berjalan efisien dan hasil servis memiliki kualitas yang konsisten.

Manajemen produksi pada usaha bengkel motor mencakup pengaturan alur kerja, penggunaan tenaga kerja, pengelolaan bahan dan peralatan, serta pengendalian mutu layanan. Oleh karena itu, observasi terhadap proses produksi bengkel motor perlu dilakukan untuk memahami kelebihan dan kekurangannya serta memberikan rekomendasi perbaikan yang realistis.

1.2 Tujuan Observasi

Tujuan dari observasi ini adalah:

  1. Mendeskripsikan proses produksi jasa pada bengkel motor.
  2. Menganalisis kelebihan dan kekurangan proses produksi berdasarkan prinsip manajemen produksi.
  3. Memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat diterapkan pada bengkel motor skala kecil.

 

BAB II

METODOLOGI OBSERVASI

Metode observasi yang digunakan dalam penyusunan laporan ini meliputi:

  1. Observasi langsung, yaitu mengamati aktivitas pelayanan dan perbaikan motor di bengkel.
  2. Wawancara singkat, dilakukan kepada pemilik bengkel dan mekanik untuk memperoleh informasi mengenai alur kerja dan pembagian tugas.
  3. Pencatatan lapangan, berupa alur proses, penggunaan peralatan, serta waktu pelayanan.

Observasi dilakukan pada bengkel motor “Maju Jaya Motor” pada tanggal 07 Desember 2025 dengan durasi kurang lebih 2–3 jam.

 

BAB III

DESKRIPSI PROSES PRODUKSI

3.1 Profil Bengkel

  • Nama Bengkel : Maju Jaya Motor
  • Jenis Usaha : Bengkel motor umum
  • Jenis Layanan : Servis ringan, servis berat, ganti oli, dan penggantian suku cadang
  • Jumlah Tenaga Kerja : 4 orang mekanik dan 1 orang pemilik

3.2 Jenis Jasa yang Dihasilkan

Jasa yang dihasilkan oleh bengkel motor ini berupa layanan perawatan dan perbaikan kendaraan roda dua, antara lain servis rutin, perbaikan mesin, serta penggantian oli dan spare part.

3.3 Tahapan Proses Produksi

Proses produksi jasa di bengkel motor meliputi tahapan berikut:

  1. Penerimaan pelanggan dan keluhan
  2. Pemeriksaan awal kondisi motor
  3. Penentuan jenis servis dan estimasi biaya
  4. Pelaksanaan servis atau perbaikan
  5. Pemeriksaan akhir hasil servis
  6. Pembayaran dan penyerahan motor kepada pelanggan

3.4 Diagram Alur Proses Produksi Bengkel Motor

3.5 Alur Kerja dan Layout Bengkel

Layout bengkel bersifat fungsional, yang terdiri dari area penerimaan pelanggan, area servis motor, dan area penyimpanan suku cadang. Keterbatasan ruang menyebabkan beberapa mekanik bekerja dalam area yang sama sehingga pergerakan terkadang kurang efisien.

3.6 Penggunaan Sumber Daya

  • Tenaga Kerja: Mekanik bekerja berdasarkan pengalaman, tanpa pembagian tugas tertulis.
  • Bahan: Oli, spare part, dan bahan habis pakai lainnya.
  • Peralatan: Peralatan servis manual seperti kunci-kunci, kompresor, dan dongkrak motor.

3.7 Sistem Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu dilakukan dengan cara pemeriksaan ulang oleh mekanik setelah servis selesai. Namun, bengkel belum memiliki standar pemeriksaan atau checklist tertulis.

 

BAB IV

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

4.1 Kelebihan Proses Produksi

  1. Proses pelayanan fleksibel sesuai kebutuhan pelanggan.
  2. Komunikasi antar mekanik berjalan dengan baik.
  3. Biaya operasional relatif rendah.

4.2 Kekurangan Proses Produksi

a. Efisiensi Waktu dan Tenaga
Waktu tunggu pelanggan cukup lama ketika bengkel ramai karena pembagian pekerjaan belum teratur.

b. Kualitas dan Konsistensi Layanan
Hasil servis sangat bergantung pada pengalaman mekanik dan belum memiliki standar kualitas tertulis.

c. Pengelolaan Bahan dan Limbah
Penggunaan oli dan spare part belum tercatat dengan baik, serta limbah oli bekas belum dikelola secara optimal.

d. Penggunaan Teknologi
Belum ada pemanfaatan teknologi digital untuk pencatatan servis dan antrean pelanggan.

e. Sistem Dokumentasi
Data pelanggan dan riwayat servis belum terdokumentasi secara rapi.

 

BAB V

REKOMENDASI PERBAIKAN

  1. Menerapkan prinsip lean service untuk mengurangi waktu tunggu pelanggan.
  2. Menata ulang layout bengkel agar alur kerja lebih efisien.
  3. Membuat checklist pemeriksaan akhir sebagai kontrol kualitas.
  4. Menggunakan pencatatan digital sederhana untuk servis dan stok.
  5. Memberikan pelatihan singkat kepada mekanik terkait standar kerja.

 

BAB VI

KESIMPULAN

Bengkel motor “Maju Jaya Motor” telah menjalankan proses produksi jasa dengan cukup baik, namun masih memiliki kelemahan dalam efisiensi waktu, dokumentasi, dan konsistensi kualitas layanan. Dengan perbaikan sederhana berdasarkan prinsip manajemen produksi, bengkel dapat meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Stevenson, W. J. (2021). Operations Management. McGraw-Hill Education.
Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2020). Operations Management. Pearson.
Womack, J. P., & Jones, D. T. (2003). Lean Thinking. Free Press.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

P01 Tugas Terstruktur AE36

P07 TERSTRUKTUR

P02 Tugas Terstruktur